Pesan Natal Ala Gereja Gainesville Florida

Jumat, 25 Desember 2009



Gereja kontroversial di Amerika kembali melancarkan serangan terhadap agama Islam dan menyebut Islam sebagai "agama setan," dengan menghiasi dinding selama perayaan Natal dengan slogan-slogan yang menghina Islam. Seolah-olah gereja mencoba untuk mengirim pesan anti-Islam kepada para pengikut mereka dengan segala cara dan Tuhan melakukan sisanya. "

Gereja yang berada di kota Gainesville, Florida, mendekorasi pohon-pohon, gedung-gedung dan rumah-rumah di Gainesville dengan cahaya terang dalam persiapan untuk merayakan hari Natal, termasuk menampilkan hiasan lampu dengan kata-kata "Islam is of The Evil" (Islam adalah setan) yang ditulis di antara gemerlap lampu-lampu di taman gereja, menurut kantor berita Amerika hari Kamis kemarin (24/12)

Gereja juga menyiarkan rekaman video yang dibuat oleh pelopor ucapan selamat anti-Islam tersebut, dalam rekaman video itu ditampilkan kartu natal yang berkata: "Selamat Natal disampaikan oleh International Center Networking Church, di mana Kristus adalah Raja dan Islam berasal dari setan."

Tampilan kata-kata "Islam is of The Evil" dalam sebuah snapshot memakan waktu sekitar 35 detik, relatif lama dibandingkan dengan durasi video yang tidak melebihi 38 detik.

Menurut review dari video, kata-kata yang menghina Islam yang ditampilkan di video tersebut ditransmisikan dengan irama musik yang terkenal untuk lagu "We wish you Merry Christmas and Happy New Year."

Dikatakan dalam sebuah pernyataan pada situs web gereja, mereka mencoba menyampaikan pesan menghina Islam dengan segala cara yang memungkinkan, dan Tuhan akan melakukan sisanya.

Dari informasi yang gereja sampaikan, gereja mereka "menyediakan tempat penampungan dan memberikan makanan bagi orang yang mau meninggalkan Islam alias murtad."

Sebelumnya gereja di Gainesville Florida ini telah "terkenal" pada bulan Mei lalu dengan papan pengumuman yang mereka pasang di depan gereja dengan kalimat "Islam is of The Evil", sehingga memicu kecaman dan protes tidak hanya dari umat Islam, bahkan umat Kristen sendiri dan umat Yahudi - mereka menuduh gereja tersebut gereja rasis dan mengkampanyekan kebencian.

Bahkan Terry Jones yang merupakan pimpinan gereja pada bulan Agustus lalu, telah meminta anak perempuannya untuk mengenakan kaos yang bertuliskan sama dengan papan pengumuman yang dipasang di depan gerejanya dengan kalimat "Islam is of The Evil", namun anaknya dilarang untuk masuk sekolah dengan menggunakan kaos rasis dan anti-Islam itu.(fq/iol)

READ MORE - Pesan Natal Ala Gereja Gainesville Florida

Keajaiban Manusia Akhir Zaman

Minggu, 20 Desember 2009


Sesungguhnya keajaiban manusia di akhir zaman ini sangat banyak dan nyata sekali. Terkadang kita kurang jeli memperhatikannya sehingga terlihat dunia ini berjalan baik-baik saja. Namun, bila kita cermati dengan baik, kita akan menemukan segudang keajaiban dan keanehan dalam kehidupan manusia akhir zaman dan hampir dalam semua lini kehidupan. Keajaiban yang kita maksudkan di sini bukan terkait dengan persitiwa alam seperti gempa bumi, tsunami dan sebagainya, atau kejadian yang aneh-aneh lainnya, melainkan pola fikir manusia yang paradoks yang berkembang biak di akhir zaman ini.Berikut ini adalah sebagian kecil dari berfikir paradoks yang berkembang akhir-akhir ini dalam masyarakat luas. Lebih ajaib lagi, berfikir paradoks tersebut malah dimiliki pula oleh sebagian umat Islam dan para tokoh mereka. Di antaranya :
- Bila seorang pengusaha atau pejabat tinggi melakukan korupsi milyaran dan bahkan triliunan rupiah, maka aparat penegak hukum dengan mudah mengatakan tidak ada bukti untuk menahan dan mengadilinya.
- Namun, bila yang mencuri itu seorang nenek atau masyarakat bawah (lemah), dengan mudah dapat ditangkap, disidangkan dan diputuskan hukuman penjara, kendati mereka mengambil hanya satu buah semangka atau tiga buah kakau, mungkin saja karena lapar.
- Bila ada orang atau kelompok dengan nyata-nyata merusak dan melecehkan ajaran Islam yang sangat fundamental, seperti Tuhan, Kitab Suci dan Rasulnya, di negeri-negeri Islam, maka orang dengan gampang mengatakan yang demikian itu adalah kebebasan berpendapat, berekspresi dan menafsirkan agama.
- Namun, bila ada khatib, ustazd atau masyarakat Muslim mengajak jamaah dan umat Islam untuk konsiten dengan ajaran agamanya, maka orang dengan mudah menuduhnya sebabai khatib, penceramah atau ustazd yang keras dan tidak bisa berdakwah dengan hikmah, bahkan perlu dicurigai sebagai calon teroris.
- Apa saja yang dituliskan dalam koran, dengan mudah orang mempercayainya, kendati itu hanya tulisan manusia dan belum teruji kebenarannya. Membaca dan mempelajarinya dianggap lambang kemajuan.
-Akan tetapi, apa yang tercantum dalam Al-Qur’an belum tentu dipercayai dan diyakini kebenarannya, kendati mengaku sebagai Muslim. Padahal Al-Qur’an itu Kalamullah (Ucapan Allah) yang mustahil berbohong. Kebenarannya sudah teruji sepnajang masa dari berbagai sisi ilmu pengetahuan. Akhir-akhir ini muncul anggapan mengajarkan Al-Qur’an bisa mengajarkan paham terorisme.
- Tidak sedikit manusia, termasuk yang mengaku Muslim yakin dan bangga dengan sistem hidup ciptaan manusia (jahiliyah), kendati sistem yang mereka yakini dan banggakan itu menyebabkan hidup mereka kacau dan mereka selalu menghadapai berbagai kezaliman dan ketidak adilan dari para penguasa negeri mereka. Mereka masih saja mengklaim : inilah jalan hidup yang sesuai dengan akhir zaman.
- Namun, bila ada yang mengajak dan menyeru untuk kembali kepada hukum Islam, maka orang akan menuduh ajakan dan seruan itu akan membawa kepada keterbelakangan, kekerasan dan terorisme, padahal mereka tahu bahwa Islam itu diciptakan oleh Tuhan Pencipta mereka (Allah) untuk keselamatan dunia dan akhirat dan Allah itu mustahil keliru dan menzalimi hamba-Nya.
- Ketika seorang Yahudi atau agama lain memanjangkan jenggotnya, orang akan mengatakan dia sedang menjalankan ajaran agamanya.
- Namun, saat seorang Muslim memelihara jenggotnya, dengan mudah orang menuduhnya fundamentalis atau teroris yang selalu harus dicurigai, khususnya saat masuk ke tempat-tempat umum seperti hotel dan sebagainya.
- Ketika seorang Biarawati memakai pakaian yang menutup kepala dan tubuhnya dengan rapih, orang akan mengatakan bahwa sang Biarawati telah menghadiahkan dirinya untuk Tuhan-nya
- Namun, bila wanita Muslimah menutup auratnya dengan jilbab atau hijab, maka orang akan menuduh mereka terbelakang dan tidak sesuai dengan zaman, padahal mereka yang menuduh itu, para penganut paham demokrasi, yang katanya setiap orang bebas menjalankan keyakinan masing-masing.
- Bila wanita Barat tinggal di rumah dan tidak bekerja di luar karena menjaga, merawat rumah dan mendidik anaknya, maka orang akan memujinya karena ia rela berkorban dan tidak bekerja di luar rumah demi kepentingan rumah tangga dan keluarganya.
- Namun, bila wanita Muslimah tingal di rumah menjaga harta suami, merawat dan mendidik anaknya, maka orang akan menuduhnya terjajah dan harus dimerdekakan dari dominasi kaum pria atau apa yang sering mereka katakan dengan kesetaraan gender.
- Setiap mahasiswi Barat bebas ke kampus dengan berbagai atribut hiasan dan pakaian yang disukainya, dengan alasan itu adalah hak asasi mereka dan kemerdekaan mengekpresikan diri.
- Namun, bila wanita Muslimah ke kampus atau ke tempat kerja dengan memakai pakaian Islaminya, maka orang akan menuduhnya eksklusif dan berfikiran sempit tidak sesuai dengan peraturan dan paradigma kampus atau tempat kerja mereka.
- Bila anak-anak mereka sibuk dengan berbagai macam mainan yang mereka ciptakan, mereka akan mengatakan ini adalah pembinaan bakat, kecerdasan dan kreativitas sang anak.
- Namun, bila anak Muslim dibiasakan mengikuti pendidikan praktis agamanya, maka orang akan mengatakan bahwa pola pendidikan seperti itu tidak punya harapan dan masa depan.
- Ketika Yahudi atau Nasrani membunuh seseorang, atau melakukan agresi ke negeri Islam khususnya di Paestina, Afghanistan, Irak dan sebagainya, tidak ada yang mengaitkannya dengan agama mereka. Bahkan mereka mengakatakan itu adalah hak mereka dan demi menyelamatkan masyarakat Muslim di sana.
-Akan tetapi, bila kaum Muslim melawan agresi Yahudi atas Palestina, atau Amerika Kristen di Irak dan Afghanistan, mereka pasti mengaitkannya dengan Islam dan menuduh kaum Muslim tersebut sebagai pemberontak dan teroris.
- Bila seseorang mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan orang lain, maka semua orang akan memujinya dan berhak mendapatkan penghormatan.
- Namun, bila orang Palestina melakukan hal yang sama untuk menyelamatkan anaknya, saudaranya atau orang tuanya dari penculikan dan pembantaian tentara Israel, atau menyelamatkan rumahnya dari kehancuran serangan roket-roket Israel, atau memperjuangkan masjid dan kitab sucinya dari penodaan pasukan Yahudi, orang akan menuduhnya TERORIS. Kenapa? Karena dia adalah seorang Muslim.
- Bila anak-anak Yahudi diajarkan perang dan senjata otomatis untuk membunuh kaum Muslimin Palestina, maka orang akan menegatakan bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah upaya membela diri kendati mereka adalah agresor.
- Namun, bila anak Palestina belajar melemparkan batu menghadapi prajurit Yahudi yang dilengakapi dengan tank dan senjata canggih lainhya saat menghancurkan rumah, masjid dan kampung mereka, maka orang akan menuduh mereka sebagai pelaku kejahatan yang pantas ditangkap, dipatahkan tangannya dan dipenjarakan belasan tahun.
Nah, inilah sekelumit keajaiaban manusia di akhir zaman ini. Bisakah kita mendapatkan pelajaran yang baik sehingga dapat menentukan sikap yang benar, atau kita akan jatuh menjadi korban keajaiban akhir zaman? Allahul musta’an….(fj)

sumberhttp://eramuslim.com/berita/dunia/keajaiban-manusia-akhir-zaman.htm

READ MORE - Keajaiban Manusia Akhir Zaman

erayakan Tahun Baru Hijriyah

Sabtu, 19 Desember 2009


Sebagian umat Islam dengan dalih keagamaan meyakini bahwa tahun baru hijriah harus dirayakan karena titik tekan hijrahnya. Keyakinan tersebut tentunya sangat apologetik (mencari-cari alasan), karena pada faktanya hijrah Rasulullah saw terjadi pada tanggal 2-12 Rabi’ul-Awwal tahun 13 bi’tsah/kenabian, bukan pada awal bulan Muharram.[1]

Maka dari itu—dan ini memang sudah jamak disadari oleh mayoritas masyarakat Muslim—penyambutan tahun baru hijriah sebenarnya hanya terletak pada penyambutan tahun barunya, untuk menyaingi tahun baru masehi. Itu berarti motifnya bukan mengamalkan ajaran agama, tapi untuk tasyabbuh pada tahun baru masehi. Memang dari segi tujuan ada baiknya, yakni mengubah tradisi perayaan tahun baru masehi yang kental dengan pesta, menjadi lebih berpihak pada Islamnya dengan nuansa-nuansa Islami. Akan tetapi tentu tidak cukup berhenti sampai di sana. Nabi saw senantiasa mengajarkan umatnya untuk mempunyai identitas mandiri, tidak ikut-ikutan pada budaya orang lain. Nabi saw senantiasa mengajarkan umatnya agar tidak mempunyai mental pengekor yang selalu merasa minder jika tidak bisa menyamai orang-orang non-Islam. Untuk menjadikan Islam lebih tinggi di atas non-Islam tidak perlu menempuh cara-cara yang sama dengan yang telah ditempuh umat non-Islam. Pesan Rasul saw:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, berati ia bagian dari mereka.[2]

Maka dari itu, ketika Nabi saw datang hijrah ke Madinah dan menemukan penduduknya suka merayakan hari Nairuz dan Mihrajan sebagaimana biasa dirayakan di masa Jahiliyyah, Nabi saw langsung melarangnya:

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَدِمَ رَسُولُ اللهِ r الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ: مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ. قَالُوا كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِى الْجَاهِلِيَّةِ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ r: إِنَّ اللهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ

Dari Anas, ia berkata: Ketika Rasulullah saw datang ke Madinah, penduduknya mempunyai dua hari yang biasa dirayakan. Tanya Rasul saw: “Ada apa dengan dua hari itu?” Mereka menjawab: “Kami sudah biasa merayakannya sejak zaman jahiliyyah.” Sabda Rasul saw: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik, yaitu hari Adlha dan hari Fithri.”[3]

Terkait hadits di atas, Imam al-Mubarakfuri menjelaskan bahwa dua hari yang biasa dirayakan penduduk Madinah waktu itu adalah hari Nairuz dan Mihrajan. Hari Nairuz adalah hari pertama dalam perhitungan tahun bangsa Arab yang diukurkan ketika matahari berada pada pada titik bintang haml/aries. Bulan Nairuz dalam perhitungan tahun matahari versi bangsa Arab sama dengan bulan Muharram dalam tahun hijriah. Merayakan hari Nairuz artinya merayakan tahun baru. Sementara hari Mihrajan adalah hari pertengahan tahun, tepatnya ketika matahari berada pada titik bintang mizan/gemini di awal musim semi, pertengahan antara musim dingin dan panas.[4] Kedua perayaan tersebut sangat tidak disetujui oleh Rasulullah saw. Tidak perlu mengekor pada tradisi jahiliyyah, demikian kurang lebih pesan Rasulsaw, kita umat Islam pun punya perayaan tersendiri; ‘Idul-Fithri dan ‘Idul-Adlha.

Sangat jelas sekali apa yang disampaikan Anas dalam hadits di atas. Rasul saw tidak merestui adanya perayaan tahun baru. Hanya ‘Idul-Fithri dan ‘Idul-Adlha saja, titik, tidak ada lagi. Dan masih kurang jelas apa lagi Islam dalam memberikan tuntunan kepada umatnya agar tidak terbawa-bawa tradisi jahiliyyah. Bahkan jika dikaitkan dengan momentum hijrah ini, maka yang harus dilakukan justru menanggalkan semua bentuk perayaan yang biasa dirayakan bangsa-bangsa jahiliyyah, di antaranya tahun baru, dengan beralih (hijrah) pada tuntunan yang benar-benar berasal dari Islam.

Itu semua bukan berarti bahwa Islam tidak memberikan perhatian pada pergantian waktu. Karena sebagaimana kita tahu, waktu merupakan hal yang disorot secara tajam oleh al-Qur`an. Dari mulai titah untuk selalu memperhatikan waktu fajar (wal-fajri), waktu shubuh (was-shubhi idza tanaffas), waktu pagi (wad-dluha), waktu siang (wan-nahari idza tajalla), waktu sore (wal-’ashri), sampai waktu malam (wal-laili idza yaghsya), dan waktu secara menyeluruh itu sendiri (wal-’ashri). Semuanya itu selalu dikaitkan oleh Allah swt dengan sejauh mana amal yang sudah kita perbuat, untuk dijadikan sarana evaluasi atas semua yang telah kita kerjakan. Artinya, Islam tidak memandang pergantian tahun sebagai sesuatu yang istimewa lebih dari yang lainnya, hanya pergantian biasa saja seperti pergantian siang dan malam, tidak lebih dari itu. Dan yang diinstruksikan oleh al-Qur`an untuk diperhatikan justru yang lebih intensif dari tahun, yakni pergantian waktu di setiap hari dan malamnya.

Wal-’Llahu a’lam bis-shawab.

Dikutip dari: Pecinta Qur'an Dan Sunnah
READ MORE - erayakan Tahun Baru Hijriyah

Skandal Bank Century: Bukti Sistem Dan Sistem Korup!

Rabu, 16 Desember 2009


“Jika tak mau digoyang, SBY harus tegas dan tunjukkan kinerja,” begitulah sebuah judul di sebuah situs Detik.com (7/12/09). Opini ini masih terkait dengan kesan tidak seriusnya Pemerintah terhadap pemberantasan korupsi, yang sebetulnya sudah dituangkan dalam target kerja 100 hari Pemerintahan SBY.

Pemberantasan terhadap virus “mafioso peradilan” oleh Pemerintah juga dianggap kurang tegas dan mengaburkan tekad pemberantasan korupsi. Puncaknya adalah ‘Skandal Century’ yang diduga sarat dengan pelanggaran undang-undang dan kepentingan politik kekuasaan. Lagi-lagi langkah dan pola penyelesaian kasus skandal besar ini tidak banyak berarti. Akhirnya, kekecewaan masyarakat makin berlipat dan mendorong lahirnya gerakan-gerakan sosial dengan berbagai motif. Sejumlah gerakan sosial ini lalu ditanggapi dengan pernyataan Presiden SBY yang justru dipandang oleh sebagian besar pengamat menambah keresahan masyarakat. Presiden SBY memperkirakan ada gerakan sosial yang akan menunggangi aksi hari korupsi tanggal 9 Desember (Detik.com, 7/12). Bahkan SBY tahu siapa target para demonstran. “Alhamdulillah, saya dapat pengetahuan yang relatif lengkap, tentang apa, siapa dan sasaran pada 9 Desember mendatang,” kata SBY dalam pidato di Rapimnas Demokrat, Minggu (6/12) kemarin (Vivanews, 7/12).

Tiga Hal yang Perlu Disadari

Terkait dengan masalah korupsi, ada tiga hal yang harus dipahami masyarakat. Pertama: fakta korupsi dan skandalnya. Kedua: kewajiban pemberantasan korupsi. Ketiga: akar masalah dan pemecahan finalnya.

Pemahaman terhadap tiga hal ini akan menjadikan rakyat sadar dan tidak terjebak menjadi tumbal dari berbagai intrik kekuasaan yang pada akhirnya bisa menjadikan nasib rakyat makin mengenaskan.

Terkait dengan hal pertama, jelas tidak akan ada asap bila tidak ada api. Kalau benar pengucuran dana talangan (bail-out) atas Bank Century sebesar Rp 6,7 Triliun itu adalah keputusan yang benar, mestinya tidak perlu terjadi kehebohan seperti sekarang ini. Saat ini di DPR sudah dibentuk panitia khusus (Pansus) untuk menyelidiki skandal Bank Century. Muncul pula sejumlah demonstrasi dan pernyataan para tokoh di mana-mana, yang menuntut Pemerintah menuntaskan Kasus Century. Sebelumnya, Jusuf Kalla, saat masih menjabat sebagai Wapres, bahkan telah mengatakan bahwa kasus Century merupakan perampokan uang negara. Semua ini menunjukkan bahwa pasti ada yang tidak beres dari keputusan Pemerintah untuk mengeluarkan dana talangan tersebut.

Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy melihat bahwa penetapan bank Century sebagai Bank gagal berdampak sistemik oleh BI sehingga perlu ada kebijakan dana talangan untuk menyelamatkannya semata-mata hanya didasarkan pada analisis yang bersifat psikologi pasar dan mengesampingkan analisis kuantitatif terhadap kondisi Bank Century. Sebab, secara kuantitatif Bank Century semestinya langsung ditutup dan tidak berhak mendapatkan dana talangan.

Sebagai konsekuensi ditetapkannya Bank Century menjadi ‘bank gagal berdampak sistemik’ maka diberikanlah kucuran dana untuk menstabilkan kondisi CAR Bank Century dari negatif 3,53% agar menjadi posistif 8%. Berdasarkan perhitungan, dana untuk menaikkan CAR tersebut agar positif 8% adalah hanya sebesar Rp 632 milliar. Namun, nyatanya dana yang dicairkan untuk “penyelamatan” Bank Century tersebut adalah sebesar Rp 6,76 Triliun. Lalu ke mana larinya dana-dana tersebut; kepada siapa dan untuk keperluan apa? Ironisnya, pada saat yang sama, ribuan nasabah kecil dari Bank Century ini terus melakukan protes karena uang mereka tidak kunjung kembali.

Kedua: korupsi adalah tindakan yang diharamkan Islam dan menjadi kewajiban bagi setiap Muslim untuk mencegahnya. Dalam hal ini, penguasa menjadi pilar utamanya. Bahkan kewajiban utama ada di pundak penguasa untuk membersihkan seluruh tindak kriminal “korupsi” di jajaran dan struktur pemerintahannya, yang posisinya adalah pelayan rakyat. Pasalnya, selain haram secara syar’i, korupsi juga mengakibatkan hak-hak rakyat terabaikan. Karena “virus berbahaya” ini, pada akhirnya kekuasan tidak menjadi sarana untuk melayani rakyat, tetapi malah menjadi alat menipu dan menzalimi rakyat demi kemewahan pribadi atas nama rakyat. Karena itu, tidak salah jika sebagian pengamat menilai, seharusnya Presiden SBY hadir bergabung dengan masyarakat yang peduli pada pemberantasan korupsi, bukan malah mengeluarkan pernyataan yang seolah-oleh menghalangi gerakan antikorupsi.

Ketiga: ketidakpuasaan sebagian pihak terhadap pemerintahan SBY mungkin menjadikan momentum yang dianggap tepat (missal: Hari Anti Korupsi, 9/12) sebagai pintu masuk untuk meloloskan kepentingan-kepentingan politik. Jika pernyataan SBY akan adanya gerakan sosial dengan motif menggulingkan kekuasaan itu benar (berdasarkan pasokan data intelijen) seperti yang diungkap dalam berbagai milis/situs, maka di sini rakyat harus waspada, jangan sampai gerakan tersebut hanya dijadikan sebagai alat untuk tawar-menawar kekuasaan pihak-pihak tertentu, yang tentu jauh dari kepentingan rakyat. Rakyat juga harus sadar, bahwa terkait dengan banyaknya kasus korupsi, akar masalah sekaligus solusinya harus segera ditemukan.

Tinggalkan Sistem dan Rezim Korup!

Skandal Bank Century adalah bukti kesekian kali dari rapuhnya sistem perbankan/keuangan nasional yang berbasis ribawi dan birokrat yang berjiwa korup. Sistem perbankan/keuangan ribawi adalah bagian dari sistem ekonomi Kapitalisme yang sayangnya tetap dipertahankan keberadaannya di negeri ini. Karena itu, Skandal Century ini seharusnya semakin meneguhkan keyakinan masyarakat akan kebobrokan sistem perbankan/keuangan ribawi khususnya dan sistem ekonomi Kapitalisme pada umumnya. Sebagai gantinya, masyarakat harus menuntut penerapan sistem ekonomi yang adil, yang bersumber dari Zat Yang Mahaadil. Itulah Sistem Ekonomi Islam.

Skandal ini juga menjadi momentum pembuktian untuk kesekian kalinya, bahwa sistem sekular dan rezim korup yang tengah berkuasa memang tidak bisa dipercaya. Karena itu, sistem dan rezim yang korup ini harus segera ditinggalkan.

Jika rakyat menghendaki perubahan, mereka harus memahami perubahan seperti apa yang hendak diwujudkan, dan bagaimana pula caranya agar perubahan tersebut bisa diwujudkan. Tentu saja rakyat negeri ini yang mayoritas Muslim sejatinya menghendaki perubahan ke arah Islam dan dengan cara-cara yang juga islami. Perubahan ke arah Islam tentu mensyaratkan dua hal: (1) mengubur dalam-dalam sistem dan rezim korup, yang notabene sekular; (2) menegakkan sistem dan pemerintahan Islam, yakni syariah dan Khilafah.

Adapun cara-cara islami untuk mewujudkannya tentu saja harus mengikuti manhaj (metode) Nabi saw. yang bersifat damai dan tidak anarkis. Cara (tharîqah) yang harus ditempuh tentu bukan sekadar dengan demonstrasi dan aksi keprihatinan; juga bukan dengan ‘revolusi jalanan’. Pasalnya, mengganti rezim sekaligus sistem yang korup tidak cukup dengan mengganti individu-individu penguasa/pejabatnya (karena negara bukan hanya sekumpulan individu penguasa/pejabat), melainkan juga harus dengan mengganti sistem/perundang-undangan. Semua itu harus diawali dengan cara mendidik masyarakat dengan akidah dan syariah Islam, yang akan menjadikan mereka memiliki pemikiran dan perasaan islami. Jika mayoritas masyarakat telah memiliki pemikiran dan perasaan islami, pasti mereka dengan sendirinya akan terdorong untuk menuntut penerapan akidah dan syariah Islam itu secara kâffah dalam seluruh aspek kehidupan (mencakup aspek ritual, spiritual, ekonomi, politik, sosial, militer, dll). Jika sudah demikian, maka yang dibutuhkan adalah melakukan langkah thalab an-nusrah (menggalang pertolongan) dari simpul-simpul kekuasaan atau pihak-pihak yang memiliki sifat yang bisa memberikan man’ah (perlindungan) dan kemampuan mewujudkan apa yang menjadi keinginan umat. Sesungguhnya cara inilah yang telah ditempuh Baginda Rasulullah saw. dalam melakukan perubahan sosial dan politik ke arah Islam.

Wahai kaum Muslim:

Masih belum cukupkah karut-marut negeri ini membuka matalahir dan matabatin kita tentang betapa bobroknya sistem dan rezim yang ada saat ini? Masih belum cukupkah berbagai skandal korupsi, mafia peradilan dan kezaliman hukum saat ini menyentakkan kesadaran kita tentang betapa busuknya sistem Kapitalisme dan rezim sekular ini? Masih harus berapa banyak lagi kasus, skandal bahkan krisis dibutuhkan untuk membangkitkan kesadaran kita bahwa hanya syariah dan Khilafah saja yang benar-benar bisa menjadi satu-satunya jalan keluar dan solusi untuk menyelesaikan seluruh kasus, skandal bahkan berbagai krisis (moral, sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dll) yang sudah tak terhitung lagii?

Lebih dari itu, masih harus berapa lama lagi kita bermaksiat dengan terus mencampakkan hukum-hukum Allah SWT dan malah tetap betah berkubang dalam hukum-hukum Jahiliah ini? Haruskah kita menunggu sampai ajal menjemput kita, atau sampai negeri dan bangsa ini benar-benar hancur, sehancur-hancurnya?

Wahai kaum Muslim:

Ingatlah, Allah SWT telah mengingatkan kita:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Quran), baginya kehidupan yang sempit dan di akhirat kelak Kami akan membangkitkannya dalam keadaan buta (QS Thaha [20]: 124).

Allah SWT juga telah mencela kita:

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? Hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS al-Maidah [5]: 50).

Allah SWT pun telah memanggil kita:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا ِللهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ

Wahai orang-orang yang beriman, sambutlah seruan Allah dan seruan Rasul jika Rasul menyeru kalian untuk menuju sesuatu yang menghidupkan kalian (QS al-Anfal [8]: 24).

Wahai kaum Muslim:

Marilah kita sambut tegaknya sistem Islam (syariah) dengan pemerintahan yang amanah (Khilafah). Hanya dengan syariah dan Khilafahlah Indonesia akan benar-benar bersih dari sistem dan rezim yang korup. Itulah sistem Islam yang diterapkan secara kaffah oleh seorang khalifah. Wallâhu a’lam. []

READ MORE - Skandal Bank Century: Bukti Sistem Dan Sistem Korup!

Nenek Obama Baru Bisa Naik Haji Tahun Depan

Sabtu, 05 Desember 2009



Nenek dari Presiden Amerika Barack Hussein Obama, Sarah Obama, memutuskan untuk menunda keberangkatannya ke tanah suci guna menunaikan ibadah haji di tahun depan. Penundaan ini dikarenakan telatnya prosesi pemberian visa dari pihak kedutaan besar Saudi Arabia di Kenya.

Pihak kedutaan besar Saudi Arabia di Kenya memberikan kado hadiah khusus kepada nenek Obama berupa undangan tamu untuk naik haji ke tanah suci. Sayangnya, terdapat beberapa kendala tehnis hingga menjadikan rencana keberangkatan nenek Obama tertunda hingga tahun depan.

Berita rencana naik hajinya nenek Obama sempat menjadi berita heboh di beberapa surat kabar internasional, khususnya pasca berita yang beredar tentang adanya upaya mengkristenkan nenek Obama dan keluarganya di Kenya beberapa waktu pasca kemenangan Obama sebagai presiden Amerika.

Terkait berita kristenisasi itu, Nenek Sarah Obama menegaskan jika dirinya lahir, tumbuh, hidup, dan mati sebagai seorang Muslimah.

Anak dari Sarah Obama, Sayyid Obama, yang juga paman Presiden Barack Obama, mengatakan tak mengerti apa alasan pembatalan kedubes Saudi atas rencana keberangkatan ibunya ke tanah suci untuk naik haji.

"Saya mendengar Duta Besar Saudi Arabia untuk Kenya telah diganti oleh yang baru. Namun, saya belum pernah bertemu dengannya di Nairobi," kata Sayyid Obama.

Sayyid mengatakan, keluarganya banyak menerima tawaran untuk menunaikan ibadah haji secara cuma-cuma dari banyak sponsor. Sayangnya, rencana untuk dapat menunaikan rukun Islam terakhir itu harus ditunda hingga tahun depan.

"Tetapi Alhamdulillah, kami tak berkecil hati, karena kami juga akan berangkat umrah beberapa waktu lagi," terang Sayyid. (L2/almashryalyaum)

READ MORE - Nenek Obama Baru Bisa Naik Haji Tahun Depan

Piala Dunia 2010 dan Ancaman Teroris


Delapan bulan ke depan, Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan akan segera dilaksanakan. Lima hari belakangan ini pun kita melihat negara-negara berlomba-lomba meloloskan diri ke sana lewat pertandingan sepakbola internasional di berbagai zona.

Sementara Afrika Selatan tengah berada dalam situasi siaga satu tentang kemungkinan rencana teror terhadap salah satu event olahraga yang paling penting di dunia ini.

"Negara kami siap menahan setiap ancaman teror," Bheki Cele komisaris polisi Nasional Afsel mengatakan kepada IslamOnline.net.

Piala Dunia 2010 dijadwalkan berlangsung antara 11 Juni dan Juli 11 dan pertama kalinya diselenggarakan di benua Afrika. Dan karena ini negara Afrika, semua mata segera menghubungkannya dengan kegiatan teroris.Terutama karena saat ini di sebagian negara Afrika tengah bergejolak dengan stigma negatif tentang Islam. Misalnya di Somalia.

National Intelligence Agency (NIA), badan intelijen Afsel menenegaskan bahwa kondisi Piala Dunia nanti akan aman. Sunday Independent mengeluarkan sebuah berita bahwa ancaman teroris bisa datang kepada tim-tim asing, terutama AS. AS sendiri, dalam dua bulan terakhir ini, telah menutup semua fasilitas yang dimilikinya di Afrika Selatan.

Well, jikapun benar Piala Dunia diancam oleh teror, siapapun teroris itu, sama sekali bukan orang Islam. (sa/iol/goal)



READ MORE - Piala Dunia 2010 dan Ancaman Teroris

Yahudi Gilas Mahasiswa Palestina Dengan Mobil Berulang Kali

Jumat, 04 Desember 2009



Rabu lalu (02/12) TV 2 Israel menayangkan potongan rekaman aksi biadab seorang pemukim Yahudi yang menggilas seorang pemuda Palestina dengan mobil berulang kali, sebelum akhirnya mobil tersebut berhenti tepat di atas pemuda tersebut. Teriakan kesakitan pemuda Palestina itu membuat rekaman itu semakin mengiris hati yang melihatnya. Aksi keji ini terjadi di Hebron, sebelah selatan Tepi Barat, Palestina.

Kejadian ini terjadi di depan mata pihak kepolisian Israel, para aktivis Bintang David Merah yang mengurus ambulan, dan para hadirin lainnya. Situs infopalestina berbahasa Arab melansir, bahwa salah seorang di antara mereka meneriakkan kalimat dengan bahasa Ibrani yang artinya, "Lindaslah dia!" Sedangkan sebagian yang lain berusaha untuk menjauhkan kamera yang ada untuk menutupi aksi keji ini dari media.

Mahasiswa yang teraniaya tersebut bernama Wasim Usamah Maswadah (21). Ia seorang mahasiswa Universitas Yornania, spesialisasi menajemen. Kepolisian Israel menuduhnya telah melakukan serangan terhadap dua orang Yahudi di pemukiman Kiryat Arba di Hebron.

Walau status Wasim masih tertuduh, polisi Israel telah menembaknya 6 kali; 4 peluru bersarang di perutnya dan 2 lagi di paha kanannya. Setelah itu, pemukim Yahudi yang memiliki hubungan dengan dua orang pemukim Yahudi yang diserang tersebut, menggilas Wasim dengan mobil berulang kali.

Situs Aljazeera.net dan sumber lainnya menginformasikan, bahwa setelah kejadian itu Wasim Usmah dalam keadaan yang sangat kritis dengan luka yang sangat parah. Namun ia masih hidup.

Setelah kejadian itu, Wasim meringkuk di rumah sakit Hadasa Ain Karim, di kota Al-Quds. Ia dijaga ketat oleh tentara penjajah. Sedangkan keluarganya sama sekali tidak diberi izin untuk menjenguk.

Di pihak lain, pemukim yang melindas Wasim hanya diinterogasi sejenak oleh pihak kepolisian, dan kemudian ia dibebaskan. Saat ini pelaku tinggal nyaman bersama keluarga dan anak-anaknya. Sedangkan otoritas penjajah Zionis belum mengambil sikap, apakah akan menghakiminya, atau akan memposisikan kasus ini sebagai aksi "membela diri."

Kriminalitas Berulang yang Disokong Pemerintah Zionis

Ketua Badan Islam Kristen untuk Menyelamatkan Al-Quds dan Kesucian Syekh Taisir Rajab Al-Tamimi mengecam aksi keji ini. Beliau mengatakan, "Ini adalah kriminalitas biadab yang jarang terjadi dalam sejarah. Ini tidak mungkin terjadi kebetulan, tapi kekejian demi kekejian itu terjadi secara terencana, sebagai aplikasi setiap kata dari fatwa pendeta Yahudi radikal, yang menyeru untuk membunuh setiap warga Palestina dan orang Arab."

Syekh Taisir juga mengisyaratkan, bahwa telah terjadi lebih dari 600 kali tindak kriminal pembunuhan yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap orang-orang Palestina. Kasus-kasus itu tidak dibawa kemahkamah kecuali 20 kasus pembunuhan. Hukuman terberat yang dijatuhkan kepada para kriminal itu hanya 6 bulan penjara, itupun eksekusinya tidak dilaksanakan!

Peristiwa Lama Berita Baru

Peristiwa keji ini sebenarnya telah terjadi pada 25 Oktober 2009. Namun baru hari Rabu sore lalu ditayangkan di TV 2 Israel. Awalnya, otoritas penjajah Israel melarang penyebaran rekaman vidio ini.

Koresponden Aljazeera di Al-Quds, Ilyas Kiram, mengatakan, "Ditayangkannya vidio ini oleh TV 2 Israel bisa jadi karena dua motif, pertama, adanya persaingan media antara TV 2 dan TV 10 Israel. Kedua, Israel berusaha menciptakan penyeimbangan berita aksi keji memalukan yang terjadi di depan kepolisian dan awak ambulan."

Upaya Menuntut Hak

Kepada koresponden Aljazeera, Ayah dari Wasim yang bernama Usamah mengatakan, bahwa ia tidak akan berhenti untuk menuntut hak anaknya. Ia akan mengajukan kasus ini ke mahkamah manapun dengan cara apapun.

Usamah sempat mengatakan, bahwa ia tidak mampu mengungkapkan apa yang terjadi pada anaknya, tidak diwakili oleh kata biadab dan keji. Ia tidak mampu mengungkapkannya, karena yang terjadi sangatlah menyakitkan. Hingga kini, ia tidak tahu bagaimana keadaan anaknya.

Hari Kamis lalu (03/12) Menteri Informasi Palestina di Gaza mengatakan, "Kejadian ini merupakan kejahatan perang baru, yang menambah panjangnya silsilah kejahatan perang dan penjajahan yang dilakukan Israel."

Di hari yang sama, Menteri Kebudayaan Palestina di Gaza meminta seluruh media menginformasikan kejahatan ini, untuk menguak silsilah kebiadaban penjajah Zionis Israel. (Sn/alj/infp/myj)

READ MORE - Yahudi Gilas Mahasiswa Palestina Dengan Mobil Berulang Kali

Ilmu pengetahuan islam

Selasa, 01 Desember 2009

Saudaraku...

Ketahuilah bahwa Ibnu Haithami kajian sainsnya digunakan oleh Barat
Islam sering kali diberikan gambaran sebagai agama yang
mundur lagi memundurkan. Islam juga dikatakan tidak
menggalakkan umatnya menuntut dan menguasai pelbagai
lapangan ilmu. Kenyataan dan gambaran yang diberikan itu
bukan sahaja tidak benar tetapi bertentangan dengan
hakikat sejarah yang sebenarnya.

Saudaraku...

Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan ramai
golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat dalam bidang falsafah,
sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, perubatan, dan
sebagainya. Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh
ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekadar dapat menguasai ilmu
tersebut pada usia yang muda, malah dalam masa yang singkat dapat
menguasai beberapa bidang ilmu secara serentak.
Walaupun tokoh itu lebih dikenali dalam bidang sains dan perubatan
tetapi dia juga memiliki kemahiran yang tinggi dalam bidang agama,
falsafah, dan se umpamanya. Salah seorang daripada tokoh tersebut
ialah Ibnu Haitham atau nama sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan
ibnu al-Haitham.
Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama
Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan
dengan 965 Masihi. Beliau memulakan pendidikan awalnya di Basrah
sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya.
Setelah beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana,
beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad.
Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan
perhatian pada penulisan.
Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir.
Semasa di sana beliau telah mengambil kesempatan melakukan
beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan saliran Sungai Nil serta
menyalin buku-buku mengenai matematik dan falak. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan wang saraan dalam tempoh pengajiannya
di Universiti al-Azhar.
Hasil daripada usaha itu, beliau telah menjadi seo-rang yang amat mahir
dalam bidang sains, falak, mate-matik, geometri, perubatan, dan
falsafah. Tulisannya mengenai mata, telah menjadi salah satu rujukan
yang penting dalam bidang pengajian sains di Barat. Malahan kajiannya
mengenai perubatan mata telah menjadi asas kepada pengajian
perubatan moden mengenai mata.

Saudaraku...

Ibnu Haitham merupakan ilmuwan yang gemar melakukan penyelidikan.
Penyelidikannya mengenai cahaya telah memberikan ilham kepada ahli
sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler mencipta mikroskop serta
teleskop. Beliau merupakan orang pertama yang menulis dan menemui
pelbagai data penting mengenai cahaya.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris, antaranya ialah Light dan On
Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahaskan mengenai senja
dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang
bayang dan gerhana.
Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila mata-hari berada
di garis 19 darjah di ufuk timur. Warna merah pada senja pula akan
hilang apabila mata-hari berada di garis 19 darjah ufuk barat. Dalam
kajiannya, beliau juga telah berjaya menghasilkan kedudukan cahaya
seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.
Ibnu Haitham juga turut melakukan percubaan terhadap kaca yang
dibakar dan dari situ terhasillah teori lensa pembesar. Teori itu telah
digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kanta pembesar
yang pertama di dunia.
Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemui prinsip isi
padu udara sebelum seorang saintis yang bernama Trricella mengetahui
perkara itu 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menemui
kewujudan tarikan graviti sebelum Issaac Newton mengetahuinya.
Selain itu, teori Ibnu Hai-tham mengenai jiwa manusia sebagai satu
rentetan perasaan yang bersambung-sambung secara teratur telah
memberikan ilham kepada saintis barat untuk menghasilkan wayang
gambar. Teori beliau telah membawa kepada penemuan filem yang
kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton
sebagaimana yang dapat kita tontoni pada masa kini.
Selain sains, Ibnu Haitham juga banyak menulis mengenai falsafah,
logik, metafizik, dan persoalan yang berkaitan dengan keagamaan.
Beliau turut menulis ulasan dan ringkasan terhadap karya-karya sarjana
terdahulu.
Penulisan falsafahnya banyak tertumpu kepada aspek kebenaran dalam
masalah yang menjadi pertikaian. Padanya pertikaian dan
pertelingkahan mengenai sesuatu perkara berpunca daripada
pendekatan yang digunakan dalam mengenalinya.
Beliau juga berpendapat bahawa kebenaran hanyalah satu. Oleh sebab
itu semua dakwaan kebenaran wajar diragui dalam menilai semua
pandangan yang sedia ada. Jadi, pandangannya mengenai falsafah
amat menarik untuk disoroti.
Bagi Ibnu Haitham, falsafah tidak boleh dipisahkan daripada matematik,
sains, dan ketuhanan. Ketiga-tiga bidang dan cabang ilmu ini harus
dikuasai dan untuk menguasainya seseorang itu perlu menggunakan
waktu mudanya dengan sepenuhnya. Apabila umur semakin meningkat,
kekuatan fizikal dan mental akan turut mengalami kemerosotan.
Ibnu Haitham membuktikan pandangannya apabila beliau begitu ghairah
mencari dan mendalami ilmu pengetahuan pada usia mudanya. Sehingga
kini beliau berjaya menghasilkan banyak buku dan makalah. Antara buku
karyanya termasuk:
1. Al'Jami' fi Usul al'Hisab yang mengandungi teori-teori ilmu
metametik dan metametik penganalisaannya;
2. Kitab al-Tahlil wa al'Tarkib mengenai ilmu geometri;
3. Kitab Tahlil ai'masa^il al 'Adadiyah tentang algebra;
4. Maqalah fi Istikhraj Simat al'Qiblah yang mengupas tentang arah
kiblat bagi segenap rantau;
5. M.aqalah fima Tad'u llaih mengenai penggunaan geometri dalam
urusan hukum syarak dan
6. Risalah fi Sina'at al-Syi'r mengenai teknik penulisan puisi.
Sumbangan Ibnu Haitham kepada ilmu sains dan falsafah amat banyak.
Kerana itulah Ibnu Haitham dikenali sebagai seorang yang miskin dari
segi material tetapi kaya dengan ilmu pengetahuan. Beberapa
pandangan dan pendapatnya masih relevan sehingga ke hari ini.
Walau bagaimanapun sebahagian karyanya lagi telah "dicuri" dan
"diceduk" oleh ilmuwan Barat tanpa memberikan penghargaan yang
sewajarnya kepada beliau. Sesungguhnya barat patut berterima kasih
kepada Ibnu Haitham dan para sarjana Islam kerana tanpa mereka
kemungkinan dunia Eropah masih diselubungi dengan kegelapan.
Kajian Ibnu Haitham telah menyediakan landasan kepada perkembangan
ilmu sains dan pada masa yang sama tulisannya mengenai falsafah
telah membuktikan keaslian pemikiran sarjana Islam dalam bidang ilmu
tersebut yang tidak lagi dibelenggu oleh pemikiran falsafah Yunani.
Lalu siapakah yang telah mempelopori kemajuan dalam saint ini? Wallahu a'lam bishawab.
READ MORE - Ilmu pengetahuan islam

 
 
 
free counters

Entri Populer