Time is Money?
Kawan2x semuanya yang dirahmati Allah. Pernah denger gak syair yang bunyinya kaya gini, “ Waktu, jika aku berlari kau ikut berlari, jika aku diam, kaupun ikut diam.” Puitis banget kan? Coba deh kita resapi baik2 makna dari kutipan syair ini. syair ini menasihati kita bahwa sang waktu akan berjalan tergantung pada bagaimana kita menyikapinya. Kalau kita menikmati waktu, pasti waktu akan terasa indah. Begitupun kalau kita tidak menikmati waktu, kita akan merasa gundah gulana dan merana. Lebih dari itu, jika kita menyia-nyiakan waktu maka waktu akan menyia-nyiakan kita. Bahkan waktu bisa memperbudak kita. Masih ingetkan dengan pepatah yang satu ini, ‘waktu ibarat pedang, jika kita tidak bisa memakainya maka pedang itu akan balik menebas diri kita’.
Saudaraku, tak bisa dipungkiri lagi bahwa waktu merupakan hal paling berharga yang paling sering kita sia-siakan. Coba kita hitung, sudah berapa lama waktu yang kita buang untuk nongkrong di pinggir jalan, sudah berapa lama waktu yang kita buang untuk bermain padahal ada banyak kewajiban yang belum dilaksanakan.
Brother and sister, lihatlah! Kita perlu iri sama orang2 diluar islam yang saat ini telah berhasil memanfaatkan waktu dengan efektif. Alhasil bisa dilihatkan betapa efesiennya kehidupan yang mereka jalani. Itu semua karena sikap disiplin mereka terhadap waktu. Mungkin kalau dipikir-pikir bener juga kata orang2 barat bahwa waktu adalah uang. Meskipun terkesan kapitalistis, tapi itu semua merupakan motivasi terbesar bagi mereka.
Hidup bukan sekedar…
Bro!! Hidup itu bukan sekedar tumbuh, tapi juga berkembang. Itu yang perlu kita perhatiin sepanjang jalan hidup ini. dan yang paling penting adalah perkembangan pola pikir. Kita sebagai remaja pasti sering merasakan kalau hidup akan terasa sangat hambar kalau Cuma diisi dengan makan, minum, buang air, tidur. Kentut, ngupil, beranak. Hadoohh..rasanya hidup ini sangat tak berharga kalau Cuma di isi sama hal2 itu aja. Tapi seiring dengan pengetahuan yang kita dapat, kita tau kalau hidup itu lebih dari sekedar usaha untuk menyambung nyawa. Hidupnya seorang manusia sangat berbeda dengan hidupnya makhluk2 lain yang ada di bumi ini, umpanya ayam, Tanya kenapa? soalnya manusia diciptakan bukan semata-mata untuk memenuhi bumi aja. Tapi ada tanggung jawab besar yang telah Allah amanatkan. Sayang bener kalau hidup yang begitu kompleks tersebut Cuma dianggap sepele. Nah lho, berarti hidup ini gak bisa dijalani dengan sembarangan dong? Nah itulah kenapa kita harus berfikir lebih rasional, bagaimanakah kita harus menjalani hidup ini dan akan kemana diri ini melangkah?
Siapkan Langkahmu…
Dunia remaja emang lucu dan mengasyikan. Karena yang paling dominan terdapat pada komunitas kaum remaja yaitu segudang rasa ingin tahu akan dunia. Meski kadang para pemuda sering berapi-api dalam mencari jati diri. Sehingga maunya hanya menang sendiri. Gak peduli walaupun harus kalah (Rhoma Irama fans club). Spirit inilah yang mestinya kita (sebagai remaja) jadikan senjata ampuh untuk belajar mengenai kehidupan dan menjawab semua pertanyaan, yaitu, dari mana kita? Mau kemana kita? Dan akan kemana kita setelah mati nanti?
Sesungguhnya itu menunjukan bahwa hidup ini bukanlah hal sepele yang bisa kita lewatkan begitu aja. Kita harus menyiapkan strategi ampuh untuk menjalaninya. Karena hidup tidaklah mengalir gitu aja ibarat air. Bayangin kalau kehidupan adalah air yang bisa mengalir kemana aja ia mau.
Gimana coba kalau airnya itu ngalir ke septictank? Kan gak Asik banget. Kalau digambarkan, manusia itu hidup from nothing to Sometihng. Mulai dari bayi yang gak bisa ngapa-ngapain hingga mencapai usia remaja yang di otaknya penuh dengan ide gila. Masa remaja pun juga merupakan waktunya bagi manusia untuk menyiapkan langkah demi menyongsong masa depannya.
Semua penuh dengan pilihan
Para pembaca bulletin Kristal yang budiman dan baik hati. Lalu bagaimana caranya agar hidup ini lebih bermakna dan dirahmati Allah?
Tentu kita tau kalau hidup ini penuh dengan pilihan, manusia sendiri secara naluri telah Allah anugerahkan sisi positif dan sisi negatif. Lihat deh cuplikan surat As-Syams ayat 8 : ‘maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan’. So secara alami manusia pasti memiliki kecenderungan memilih untuk melakukan kebaikan atau kefasikan, dan tentunya semua itu ada konsekuensinya masing2. Maka itu upayakan untuk memilih sesuatu yang menjurus pada kebaikan sementara yang negatifnya di minimalisasai ( soalnya kalau dihilangkan gak mungkin, namanya juga manusia). Banyak kok jalan positif yang bisa kita pilih. Kita bisa berbuat baik, kita bisa pinter dan menjadi manfaat bagi orang lain, kita bisa saling menyemangati, saling memberi dan lain sebagainya.
Terus emangnya kenapa sih ini perlu diperhatikan?
Karena manusia merupakan makhluk yang diciptakan Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Dalam al-Quran Allah Swt menyebut: Laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim. sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. [Qur’an Surat At-Tin : 3] Berbeda dengan makhluk lainnya yang Allah ciptakan, Pantas kita harus bersyukur. Maka, jangan sampai kita salah memilih jalan hidup ini.
Jika ditanya mau minum segelas susu atau racun. Dengan pengetahuan yang minim bahwa susu itu menyehatkan dan racun itu bisa bikin kekelepekan, pasti kita akan memilih untuk meminum susu. Begitu pula ketika ditanya mau milih surga atau neraka, pasti kita dengan lantang akan berteriak surga. Tapi tau gak temen2, kalau jalan menuju surga itu sulit sedangkan jalan menuju neraka itu mudah.
Manusia hidup di dunia ini ibarat sedang ujian. Nah, surga dan neraka merupakan ganjaran dari ujian tersebut. Di sekolah atau di tempat kerja kalau seseorang berprestasi pasti akan di ganjar dengan berbagai penghargaan dan fasilitas yang baik. Begitupun Allah SWT menjadikan syurga sebagai ganjaran terbaik bagi mereka yang taat pada perintahnya dan ‘berprestasi’ dalam menghadapi ujian.
Hidup setiap detiknya merupakan ujian. Ujian yang harus dipertanggung jawabkan kelak. Ujian tersebut harus kita atasi dan laksanakan berdasarkan tuntunan Allah SWT. Agar kita bisa menjalani ujian itu dengan baik dan mendapatkan ‘kelulusan’.
Jangan pernah berfikir kalau ujian tersebut penuh dengan kesulitan dan rintangan yang membuat kita menderita. Jurtru dengan adanya berbagai ujian seharusnya kita bersyukur karena Allah masih memperhatikan kita. Emang bener banget kalau jalan menuju surga itu penuh dengan duri, sedangkan jalan menuju neraka amatlah mudah dan penuh dengan kesenangan. Itu sebabnya, kalau kita ingin masuk surga, ada jalan yang harus dipilih dan dilalui. Jangan fikirkan segala kesulitan yang menghadang, tapi fikirkanlah bakwa surga itu manis dan merupakan ganjaran terbesar yang Allah berikan bagi hambanya yang bertaqwa. Semuanya itu ada dalam pilihan kita, jadi Pada intinya, mau kemana diri kita melangkah, tergantung pada kitanya juga. apakah mau milih jalan kebaikan atau kejelekan. So, ambil ancang2 & siapkan langkahmu mulai dari sekarang!! Wallahualam Bis Shawab.[ ]
0 komentar:
Posting Komentar